Friday, July 27, 2012

Donor Sperma Dibantu Suster Cantik

Artikel ini bukan bermaksud pornoaksi atau mendukung pornografi. Tetapi semata-mata bertujuan untuk menambah wawasan siapapun yang tertarik membacanya.



Di China, pendonoran sperma sudah menjadi suatu bisnis tersendiri, dikarena sudah banyak manusia yang tidak menghasilkan benih yang kuat dalam sperma nya, jadilah bisnis donor-donoran sperma ini marak. Sebagai info banyak pelajar sana yang diam-diam menjadi donor sperma karena kompensasinya besar yaitu 300 yuan. Praktek seperti ini di Eropa khususnya di Inggris dianggap ilegal.

Tabung-tabung steril untuk menampung sperma



Sarung tangan steril yang digunakan oleh perawat untuk mengambil sediaan sperma dari pendonor

Proses pengambilan sediaan sperma dari pendonor :




Setelah semua proses dilakukan, sperma disimpan dalam tabung-tabung pendingin :

Donor sperma juga tidak punya tanggung jawab sosial maupun finansial atas anak biologis yang nantinya akan diasuh keluarga lain. Meski begitu, si anak berhak menelusuri identitas ayah biologisnya jika kelak menghendakinya setelah mencapai usia 18 tahun.

Sebenarnya syarat utama menjadi donor amat mudah, donor harus berusia minimal 18 tahun dan maksimal 45 tahun (beberapa klinik membatasi maksimal 40 tahun). Syarat kedua, donor wajib menjalani screening terlebih dahulu untuk menjamin spermanya tidak akan menularkan penyakit bagi penerima maupun keturunan yang dihasilkan.

Nah, kalau di negara lain mungkin sebelum menjalani proses donor si pendonor mendaftar dulu lalu di beri ruang pribadi untuk menonton film biru atau berhubungan intim dengan pasangannya sebelum manampung spermanya, maka di China lebih gila lagi. Di suatu klinik yang tidak disebutkan tempatnya ini, mereka menyediakan wanita cantik (perawat) untuk membantu kelancaran proses donor sperma. Mengapa harus seperti ini? Hal ini dilakukan agar prosesnya bisa berlangsung cepat dan menjamin kesterilan serta kesegaran sperma yang didonorkan.

Begitulah yang terjadi di China. Karena mereka negara bersistem komunis, maka yang namanya privasi adalah hal yang bernilai mahal.

Kalau caranya semudah itu, bayangkan saja kalau hal ini dilegalkan di Indonesia.

No comments:

Post a Comment